ALAM SEMESTA
Alam Semesta adalah segala ruang dan waktu serta segala isinya tempat mahluk-mahluk berada, termasuk manusia. Adanya alam semesta ini menjadi sebuah dalil atau tanda adanya yang menciptakan yaitu Allah SWT.
Dalam Ilmu Mantiq (Ilmu Filsafat Islam) Alam ( 'Alam ) ialah "Maa Siwaalloh" (sesuatu yang selain Allah ), isinya ialah semua mahluk yang ada di jagat raya ini, yang sifatnya tidak abadi (tidak kekal) dalam arti akan hancur, berawal dari tidak ada dan akan berkahir dengan tidak ada pula.
Alam Semesta adalah ciptaan Allah SWT, yang sangat luas dan indah, kita selaku manusia pasti sangat kagum dengan alam semesta ini, maka dari itu dengan adanya alam semesta ini termasuk yang kita diami, diharapkan seorang manusia khususnya muslim akan lebih bertambah keimanan dan keyakinannya kepada yang Maha Pencipta Allah SWT, sehingga akan menimbulkan rasa ta'at dan patuh terhadap Allah SWT, serta selalu ingin dekat denganNya.
Bagaimanakah awal adanya alam semesta? Itu pertanyaan yang terkadang sering dilontarkan oleh banyak orang, bahkan para ilmuwan mengkajinya sampai timbulah pendapat - pendapat tentang kejadiannya alam semesta, Nah kita selaku orang muslim boleh mengkaji dengan fasilitas nikmat akal yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, Namun ketika akal sudah mentok dan tidak menemukan titik temu, maka disanalah kita kembalikan semuanya kepada Allah SWT, karena Akal itu juga mahluk ciptaan Allah SWT.
Itulah yang dinamakan tafakur terhadap mahluk (ciptaan - ciptaan) Allah SWT, yang tujuannya untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketauhidan kepada Allah SWT, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam sebagian Ayat Al-Qur'an : "Tafakkaruu fii Kholqillah Walaa Tafakkaruu fii dzatillah". Tafakurlah ( Berfikirlah ) atas ciptaan ciptaan Allah SWT, dan Janganlah kalian terlalu memikirkan Dzat Allah SWT.
Alquran yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW terbesar telah menjelaskan tentang awal kejadian alam semesta ini, yang mana dahulunya berupa gas dan seluruh benda langit di alam semesta dahulunya adalah satu,
Ini ayat Alqurannya :
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
Artinya : “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi : "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".” (Q.S.Fusshilat : 11).
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?” (Q.S.Al-Anbiyaa : 30).
Semoga bermanfaat dan bisa menjadi ilmu amaliyah, Amal Ilmiyah
No comments:
Post a Comment