TAWAKAL
Tawakal ialah memasrahkan segala urusan kepada Allah SWT sesudah memaksimalkan usaha atau ikhtiyar, karena manusia itu hanya bisa berencana dan berproses yang menentukan hasil dari perencanaan dan proses itu adalah Allah SWT.
Tawakal bukan berarti kita berhenti bekerja dan berikhtiyar atau berproses, tetapi hasil dari perencanaan dan proses itu kita serahkan kepada Allah SWT, agar tidak ada rasa kecewa dari apa yang kita raih baik itu sesuai ataupun tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Contoh sederhana tawakal seperti kita mau bepergian silaturahmi ke rumah saudara dan meninggalkan rumah kita beberapa hari, Rumah yang kita tinggalkan itu jangan lupa dikunci dirapihakan kamarnya dikunci pula dan barang-barang berharga agak di rapihkan, setelah itu lalu kita tawakal kepada Allah SWT, pasrahkan rumah kita supaya tidak kemalingan atau apapun, jadi kita maksimalkan dulu lalu pasrahkan kepada Allah SWT, dalam bekerja pun seperti itu, maksimalkan pekerjaan kita mau itu dagang, bertani dan lain lain, setelah itu hasilnya pasrahkan kepada Allah SWT.
Tawakal itu merupakan urusan hati yang tergolong dari sebagian ilmu tasawuf, dan ini sangat penting bagi kita selaku manusia khususnya ummat islam supaya tidak mempunyai keyakinan bahwa hasil yang kita raih itu semata jerih payah kita, bukan Allah SWT yang menakdirkan, intinya lisan kita harus berjalan secara syariat (logika ikhtiyar), hati kita berjalan secara hakikat (yakin bahwa segala urusan yang terjadi pada diri kita itu mutlak atas Kuasanya Allah SWT).
Bahkan tawakal ini merupakan salah satu kesuksesan yang hakiki bagi seorang manusia, jika ditinjau dari segi agama dan posisi manusia sebagai hamba dan mahluk ciptaan Allah SWT.
Ada sebuah pantun selingan yang mungkin ini sedikit asal-asalan tapi berkesan, ini redaksinya :
Beli Sendal, Sangat indah & Harga Murah.
Dengan Bertawakal, Insyaalloh hidup manusia Berkah.
Semoga kita semua yang membaca tulisan ini bisa memicu timbulnya rasa ingin lebih detail dalam pengamalan ilmu agama supaya hidup ini terasa mudah dan indah.
Lutfi Saeful Miladi, M.Pd
No comments:
Post a Comment