Satria akan sedikit cerita tentang dinding atau daun pintu yang ada di Jawa tengah tepatnya di daerah kelahiran istriku
Di tempat kelahiran ku di Tasik sebagian orang memang ada yang memasang rajah tolak bala di warung atau rumahnya dan tentu sangat berbeda dengan yang aku lihat di tempat kelahiran istriku
Awalnya aku tidak pernah memperhatikan secara detil tulisan yang ada di dinding pintu.
Seiring berjalan nya waktu dan banyak tempat sodara istri yang aku kunjungi ternyata lama-lama aku kepincut juga untuk melihat dan membaca secara detil
Aku baca secara perlahan dan coba memahami arti dan maksud yang tertulis dengan bahasa Arab itu
Kenyataannya saya minim literasi Arab jadi tidak bisa langsung memahami dengan sekali baca namun sedikit mendapat gambaran saat tulisan itu di baca perlahan lahan dan mencari arti perkata dari kosa katanya
Lalu kemudian terasa akrab di ingatan karena emang aslinya banyak yang mengumandangkan sholawat Li komsatun ini
Oalaah gumamku ini thoh ternyata
Haha.. sedikit menertawakan ketidak tahuanku aku hanya bisa ketawa-ketawa kecil sambil manggut-manggut
Akhirnya" ungkapku dalam hati
Berkat bantuan audio dan visual bahkan bantuan para pecinta sholawat Li khomsatun akhirnya aku memahami dan mengerti
Dari segi arti yang di panjatkan jelas ini adalah untuk memohon keselamatan atas sebuah musibah atau sebuah bencana
Adapun tentang bahasan perdebatan wasilah
Satria disini tidak mau membahasnya
Yang jelas disini lebih condong kepada pemahaman yang menerima wasilah
Jadi anggap saja Audien tulisan ini untuk mereka yang percaya wasilah
Saya kembali ke cerita Satriadaff.com tentang Li khomsatun di dinding pintu
Ternyata sholawat Li komsatun di percaya sebagai penolak bala saya sendiri menganggapnya positif saja
Toh kalau tulisan itu tidak di pajang saya yakin akan sedikit orang yang membaca dan mengamalkannya
Berhubung tulisannya di tempel di daun pintu secara otomatis ketika mau masuk rumah atau keluar dia telah membaca dan memohon untuk di jauhkan dari bencana terbukti ketika saya berkunjung di depan pintu saya pasti membacanya haha
Sungguh ide yang brilian.
Sangat menarik bagi saya
Dan daripada saya tidak berkontribusi apa-apa lebih baik saya share di blog Satriadaff ini supaya menjadi ingatan kuat bagi saya ataupun bagi kamu yang membaca terhadap sholawat Li komsatun ini
Siapa tau ada paedahnya walau sedikit demi meneladani sipat-sipat wali songo dulu. karena menurut cerita
Walisongo (Penyebar agama islam di nusantara) mengajarkan syair ini kemasyarakat pada saat ada wabah penyakit atau bencana alam.
Ini dia teks dan Terjemahannya Li komsatun
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ
Li Khomsatun uthfii biha
حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
Harrol waba il hathimah
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى
Almusthofa wal murtadlo
وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
Wabnahuma wa Fathimah
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ
Li Khomsatun uthfii biha
حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
Harrol waba il hathimah
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى
Almusthofa wal murtadlo
وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
Wabnahuma wa Fathimah
لِي خَمْسَةٌ أُطْفِئ بِهاَ
Li Khomsatun uthfii biha
حَرَّ الوَباَءِ الحاَطمَة
Harrol waba il hathimah
المُصْطَفَى وَالمُرتَضَى
Almusthofa wal murtadlo
وَابْناَهُماَ وَفَاطِمَة
Wabnahuma wa Fathimah
Li Khomsatun Artinya:
Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya
Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara
Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha
Dan kedua putra (Hasan dan Husain) serta sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rasulullah SAW
Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya
Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara
Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha
Dan kedua putra (Hasan dan Husain) serta sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rasulullah SAW
Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya
Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara
Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha
Dan kedua putra (Hasan dan Husain) serta sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rasulullah SAW
semoga bermanfat
.
No comments:
Post a Comment