Pertengkaran dan perselisihan adalah hal lumrah yang harus di hindari dalam rumah tangga
tujuan nikah kita tergambar jelas dari ucapan-ucapan selamat dari sanak keluarga sahabat dan teman teman kita yaitu sakinah mawaddah warahmah
lumrah karena memang tiada pasangan yang sempurna tanpa pertengkaran
ia justru akan menjadi sempurna ketika ia berhasil melewati ujian pernikahan
sama seperti ia sukses melaksanakan pernikahan karena ia telah sukses melewati ujian menjelang pernikahan
pasangan yang mampu melakukan pengendalian diri terhadap status pernikahannya
Namun demikian hal lumrah itu harus di hindari karena siapa saja yang tidak kuat menghadapi ujian dan cobaan maka kehancuran rumah tangga tak elak kerap terjadi
dan bisa berakibat perpisahan atau perceraian. hindari percikan perselisihan, gesekan saling adu argumen yang di sebabkan perbedaan pendapat
karena biasanya setelah beradu argumen akan terjadi saling diam dan marah
jika sudah begitu kamu sebagai pasangan harus pandai pandai meminta maaf dengan segera
dan pada dasarnya meminta maaf kepada suami sama dengan cara meminta maaf terhadap pasangan
pada artikel sebelumnya
hanya saja coba ditambahi dengan hal hal berikut di bawah ini
1. Minta maaf kepada suami saat mau tidur
Menjelang tidur biasanya di selinggi dengan obrolan mesra antar pasangan
di situlah momen untuk mengatakan permohonan maaf kepada suami
fokuskan pembicaraan pada hal-hal yang sipatnya romantis
jangan membicarakan hal yang bersangkutan dengan materi atau pekerjaan
2. Berilah sentuhan fisik yang lembut
Sentuhan romantis dan mesra dapat mencairkan suasana ketegangan dalam hubungan terlebih lagi di saat ada masalah perselisihan
gairah suami biasanya akan melupakan kesalahan istri karena terhempaskan kasih sayang
sentuhan manjamu akan meluluhkan hati suami yang tentunya kamu lakukan dengan penuh keikhlasan di lain kesempatan insya Alloh akan satria tulis doa meluluhkan hati pasangan
3. Kontrol emosi
Jangan sampai dalam meminta maaf terbawa emosi karena di saat meminta maaf tidak langsung di terima
terkadang suami membutuhkan waktu dan terkadang suami membiarkan hanya sebatas ingin tahu sejauh mana keseriusan kamu dalam meminta maaf
selebihnya satria kira sama saja dengan apa yang telah satria tulis di cara meminta maaf kepada pasangan
jadi pada intinya siapa yang bersalah harus dengan berani meminta maaf demi keutuhan Rumah Tangga dan keharmonisan dalam berkeluarga
dan pasangan pun harus berbesar hati untuk memaafkan karena cinta kasih keluarga lebih besar dan layak di pertahankan dari pada perceraian atau perpisahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar