Di desa kami desa Bandung kebumen akan banyak di temui para penjahit yang sedang bekerja, ibu-ibu yang sedang menjahit manual songkok atau para juragan/ bos yang sedang mengatur barang -barangnya
Ada yang menjahit tas sekolah, topi sekolah dan songkok namun rerata pekerjaan mereka bergerak di bidang produksi songkok
Songkok sendiri adalah sebagian budaya busana Indonesia yang patut kita pertahankan secara utuh untuk sebuah identitas walau memiliki berbagai macam sebutan seperti peci, kopyah, kupluk. Namun tidak menjadikan nya kehilangan keidentikan dengan Indonesia.
Satria sendiri tidak menganalisa secara ilmiah asal muasal dari mana asal songkok ini yang harus di akui adalah keberadaan songkok ini sudah menjadi busana nasional dari mulai Presiden pertama IR Soekarno yang terpampang di dinding sekolah dan Presiden setelah nya sampai rakyat jelata yang berada di desa-desa memakai songkok atau peci
Pergi ke tampat ibadah memakai songkok. Pelaksanaan upacara kenegaraan, pun dengan peci hitam. datang ke resepsi pernikahan, demikian pula. Pelantikan pejabat, gotong royong di kampung, berkumpul di poskamling, datang ke warung kopi, semua berada dalam koridor pemakaian songkok hitam.
Pada keumumannya songkok di pakai oleh orang islam terutama di Indonesia untuk beribadah di gunakan ke masjid
Beberapa poin penting dalam hadist tentang anjuran menutup kepala ketika beribadah (shalat) nampaknya sejalan dengan budaya memakai songkok hitam salah satu pendekatan akulturasi budaya yang sangat menarik di Indonesia
Di beberapa acara seperti pelantikan jabatan yang memakai songkok hitam bahkan kalau liat dengan seksama para sopir angkutan umum memakai peci kain ada yang beragama non muslim
Maka semakin jelaslah bahwa songkok ini menjadi sebuah identitas yang luhur
Songkok hitam banyak di produksi di wilayah Jawa terutama di desa kami Bandung kebumen Jawa tengah
hampir satu desa semuanya bergerak di bidang produksi songkok
Satria sendiri mengikutin jejak mertua yang terlebih dahulu terjun memproduksi songkok semangat mencari nafkah untuk keluarga, dan yang lebih penting adalah keresahan yang timbul ketika hal-hal berbau khas budaya Indonesia mulai meredup, tersingkir dengan datangnya budaya-budaya luar sebagai dampak globalisasi, baik dari Timur Tengah, Eropa, atau negeri lainnya.
“Apa sebenarnya salah satu asesoris bangsa Indonesia yang mampu menunjukkan ketangguhan kita di mata bangsa lain?”
kalau bukan songkok itu sendiri
Songkok hitam yang kita bicarakan ini kendati banyak penutup kepala lainnya , telah menjadikan hal yang kongkrit dari sebuah pemahaman keagamaan dan kebangsaan Indonesia
Sesuai cita cita luhur para pendiri bangsa
Dan kami berusaha untuk tetap melestarikan dan menjaga marwah Songkok Nasional dengan terus memproduksinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar