Di Indonesia belut banyak di jumpai di sawah-sawah atau di rawa-rawa .
Biasanya belut rawa lebih panjang dan ramping ketimbang belut sawah.
Jika anda berminat membudidayakan belutatau beternak belut, segmen pembesaran menurut saya adalah pilihan yang cocok bagi pemula.
Proses merawat anakan belut hingga siap panen tentu lebih mudah dari pada pembibitan.
Adapun untuk bibit pembesaran, kita juga harus memperhatikan keunggulan dari hasil budidaya atau hasil tangkapan alam.
Pada umumnya bibit hasil budidaya daya lebih mudah untuk di pelihara karena keseragaman ukuran dan warna, terlebih lagi sudah tidak perlu lagi adaftasi di lingkungan buatan.
harga belut hasil budidaya juga terbilang cukup mahal sedang belut hasil tangkapan liar umumnya mengalami setres dan ukuran pun tidak seragam.
soal harga hasil tangkapan liar bisa lebih mahal bisa lebih murah tergantung kondisi tangkapan namun pada umumnya harga belut hasil tangkapan liar lebih mahal karena rasanya lebih gurih dari hasil budi daya
Keseragaman dalam pemilihan bibit belut di perlukan untuk menghindari sipat kanibalisme belut.
walaupun begitu, seperti yang sudah saya katakan belut hasil tangkapan lebih banyak digemari, karna rasanya lebih gurih, dan nikmat. sehingga harganya pun jauh lebih tinggi.
Adapun kriteria bibit yang baik hendaklah memiliki kriteria berikut:
1. Seragam
2. Tidak cacat fisik
3. Gerakannya lincah dan aktif
4. Bebas dari penyakit.
5. Gunakan bibit belut berukuran panjang 10-12 cm.
Setelah kriteria terpenuhi.
Sediakan kolam budidaya belut, bisa kolam permanen maupun semi permanen. seperti kolam terpal, drum, tong, dll.
sehungga kamu bebas memilih untuk budi daya belut dengan kolam terpal
budidaya belut dalam tong,menyesuaikan dengan kondisi sekitar kamu dan kemampuan kamu
Bentuk dan luas kolam di sesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan.
dan disini kamu bisa memakai media lumpur atau menggunakan media air bersih
adapun menurut pendapat saya saya lebih menganjurkan menggunakan media lumpur
hasil dari permentasi campuran seperti gedebong pisang,jerami lumpur dan lain lain
Aturlah sirkulasi air jangan terlalu deras.
Atur juga belut jangan terlalu banyak bergerak untuk mengambil oksigen dari permukaan, dengan mengatur ketinggian air kolam.
Beri pakan hidup seperti cacing atau pakan pelet dengan teratur namun jangan sampai kebanyakan untuk menghindari timbulnya amoniak sisa pakan.
Untuk hasil panen belut tidak ada patokan ukuran, kapan dan ukuran berapa bisa di konsumsi. tergantung permintaan pasar.
Jadi anda bebas kapan mau memanen belut jika permintaan pasar sudah meningkat.
dan jika anda memperhitungkan biaya pakan dan waktu yang di habiskan tentu panen pada ukuran sedang lebih menguntungkan karena lebih cepat perputaran modal dan keuntungan bisnis yang lebih cepat
No comments:
Post a Comment