• Jelajahi

    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    terkini

    Al-qiyamah

    admin
    Wednesday, July 15, 2020, July 15, 2020 WIB Last Updated 2022-06-22T17:21:37Z
    Surat Al qiyamah
     بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

    لَآ اُقْسِمُ بِيَوْمِ الْقِيٰمَةِۙ - ١

    Aku bersumpah dengan hari Kiamat,

    وَلَآ اُقْسِمُ بِالنَّفْسِ اللَّوَّامَةِ - ٢

    dan aku bersumpah demi jiwa yang selalu menyesali (dirinya sendiri).

    اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَلَّنْ نَّجْمَعَ عِظَامَهٗ ۗ - ٣

    Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang-belulangnya?

    بَلٰى قَادِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ - ٤

    (Bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.

    بَلْ يُرِيْدُ الْاِنْسَانُ لِيَفْجُرَ اَمَامَهٗۚ - ٥

    Tetapi manusia hendak membuat maksiat terus-menerus.

    يَسْـَٔلُ اَيَّانَ يَوْمُ الْقِيٰمَةِۗ - ٦

    Dia bertanya, “Kapankah hari Kiamat itu?”

    فَاِذَا بَرِقَ الْبَصَرُۙ - ٧

    Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),

    وَخَسَفَ الْقَمَرُۙ - ٨

    dan bulan pun telah hilang cahayanya,

    وَجُمِعَ الشَّمْسُ وَالْقَمَرُۙ - ٩

    lalu matahari dan bulan dikumpulkan,

    يَقُوْلُ الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍ اَيْنَ الْمَفَرُّۚ - ١٠

    pada hari itu manusia berkata, “Ke mana tempat lari?”

    كَلَّا لَا وَزَرَۗ - ١١

    Tidak! Tidak ada tempat berlindung!

    اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمُسْتَقَرُّۗ - ١٢

    Hanya kepada Tuhanmu tempat kembali pada hari itu.

    يُنَبَّؤُا الْاِنْسَانُ يَوْمَىِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَۗ - ١٣

    Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

    بَلِ الْاِنْسَانُ عَلٰى نَفْسِهٖ بَصِيْرَةٌۙ - ١٤

    Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri,

    وَّلَوْ اَلْقٰى مَعَاذِيْرَهٗۗ - ١٥

    dan meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.

    لَا تُحَرِّكْ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهٖۗ - ١٦

    Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur'an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.

    اِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهٗ وَقُرْاٰنَهٗ ۚ - ١٧

    Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.

    فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗ ۚ - ١٨

    Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.

    ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهٗ ۗ - ١٩

    Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya.

    كَلَّا بَلْ تُحِبُّوْنَ الْعَاجِلَةَۙ - ٢٠

    Tidak! Bahkan kamu mencintai kehidupan dunia,

    وَتَذَرُوْنَ الْاٰخِرَةَۗ - ٢١

    dan mengabaikan (kehidupan) akhirat.

    وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌۙ - ٢٢

    Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri,

    اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ ۚ - ٢٣

    memandang Tuhannya.

    وَوُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍۢ بَاسِرَةٌۙ - ٢٤

    Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,

    تَظُنُّ اَنْ يُّفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ۗ - ٢٥

    mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang sangat dahsyat.

    كَلَّآ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِيَۙ - ٢٦

    Tidak! Apabila (nyawa) telah sampai ke kerongkongan,

    وَقِيْلَ مَنْ ۜرَاقٍۙ - ٢٧

    dan dikatakan (kepadanya), “Siapa yang dapat menyembuhkan?”

    وَّظَنَّ اَنَّهُ الْفِرَاقُۙ - ٢٨

    Dan dia yakin bahwa itulah waktu perpisahan (dengan dunia),

    وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ - ٢٩

    dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan),

    اِلٰى رَبِّكَ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْمَسَاقُ ۗ ࣖ - ٣٠

    kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.

    فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ - ٣١

    Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan salat,

    وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ - ٣٢

    tetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),

    ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ - ٣٣

    kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

    اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ - ٣٤

    Celakalah kamu! Maka celakalah!

    ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ - ٣٥

    Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!

    اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ - ٣٦

    Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

    اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى - ٣٧

    Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

    ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ - ٣٨

    kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,

    فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ - ٣٩

    lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.

    اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى - ٤٠

    Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?
    Komentar
    Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
    • Al-qiyamah

    No comments:

    Post a Comment

    Terkini

    Topik Populer

    Iklan

    Close x