MANUSIA

 

Manusia adalah makhluk yang Mempunyai Akal, Hawa, dan Nafsu, lalu jika kita telaah dari segi fisik manusia itu mempunyai bentuk yang sempurna dan saling menguatkan antara satu sama lainnya, dalam fisik manusia itu terdapat daging, tulang, dan darah, yang mana jika salah satu dari tiga itu tidak ada, apalah jadinya.

Karakteristik manusia ialah sering lupa dan sering berbuat kesalahan, sebagaimana bunyi dari sebuah hadist, Rasullah SAW Bersabda :

“manusia itu tempatnya salah dan lupa.” Dalam hadis lainnya : (Setiap keturunan Adam as pasti melakukan kesalahan, dan orang yang baik adalah yang kembali dari kesalahan/dosa).

Selain dari pada itu, manusia juga tidak bisa berdiri sendiri, melainkan butuh pada manusia yang lainnya dan makhluk yang lainnya juga, seperti hewan, tumbuhan, air, tanah, dan lain sebagainya.

Jadi, Berdasarkan kedua hadis diatas tadi, bahwa manusia itu memiliki sifat dan karakter yang sering berbuat kesalahan dan lupa. Artinya, tidak ada seorang pun yang terbebas dari kesalahan dan lupa, kecuali Para Rasul Alloh SWT.

Namun, tidaklah benar jika dikatakan bahwa manusia itu tidak mengapa jika melakukan kesalahan dengan dalih bahwa hal tersebut 

merupakan sifat manusia. 

Selaku orang yang beriman, kita dituntut untuk selalu melakukan refleksi dan perenungan terhadap apa yang telah kita perbuat, Ketika seseorang terlanjur melakukan kesalahan, maka bersegeralah ia untuk kembali ke jalan yang benar dengan bertaubat dan tidak mengulanginya lagi.

Karena Allah SWT itu maha pengampun dan penyayang, maha pengasih dan tidak pilih kasih, sebesar apapun dosa kita kepadaNya, asalkan kita ada kemauan untuk meminta ampunan, yakinlah Allah SWT pasti akan mengampuninya.

Demikian pula sifat lupa, ia kadang menjadi 

sebuah nikmat dan juga bencana, Lupa bisa menjadi nikmat manakala seseorang lupa dengan kejadian sedih yang pernah menimpanya, Dapat dibayangkan, 

betapa sengsaranya jika seseorang tidak dapat melupakan kisah sedih yang pernah 

dialaminya! 

Lalu lupa juga dapat menjadi bencana, yaitu ketika dengan lupa tersebut mengakibatkan kecerobohan dan kerusakan, Banyak di antara manusia karena lupa melakukan sesuatu mengakibatkan ia melakukan kesalahan yang dapat merugikan 

dirinya dan orang lain.

Orang sunda, tepatnya para leluhur sunda dahulu pernah mengatakan bahwa manusia singkatan, Manusia = Manusa = MAna NU SiA, ini sebenarnya jika dilihat dari segi ketauhidan menjelaskan bahwa seorang manusia itu hakikatnya mutlak milik Allah SWT. 

Allah SWT membekali manusia pedoman dengan Agama hubungan manusia dan agama pun tak dapat di pisahkan 

Intinya kita harus bersyukur sebagai seorang manusia yang banyak sekali kelebihannya, dibandingkan dengan mahluk Allah SWT yang lainnya, dengan cara bagaimana ? Ialah dengan kita tetap berusaha sekuat tenaga dan semampu yang kita bisa untuk melakukan tugas dan tujuan yang maha kuasa menciptakan kita.

Lutfi Saeful Miladi, M.Pd