Antara Ilmu Dan Amal

Ilmu merupakan bahan pokok dan Amal adalah pengaplikasian dari ilmu itu, jika diibaratkan ilmu itu seperti pohonnya dan amal adalah buah atau bunganya, ketika pohon tidak berbuah atau berbunga maka bisa dikategorikan pohon itu tidak subur atau sia - sia, begitupula ilmu jika tanpa amal  maka 0% kemanfaatannya.

Ilmu dan amal keduanya saling berhubungan dan tidak boleh dipisahkan, karena posisi amal bagi ilmu adalah suatu keharusan yang akan menjadi tombak sukses dan manfaatnya ilmu tersebut, sebaliknya pula jika seseorang beramal tap tanpa ada dasar ilmunya akan dikhawatirkan amal tersebut tidak ada nilainya seperti tong kosong.

Sedikit ilmu tapi jika 100% pengamalannya maka akan bertambah pula ilmu itu dan secara otomatis akan naiklah kualitas amal tersebut yang berimbas pula bagi seseorang yang mengaplikasikan amal dari ilmu itu.

Kualitas amal akan tinggi manakala disertai amal tersebut dengan ilmu, dan posisi ilmu pada diri seorang manusia akan mengangkat derajat manusianya manakala ilmu itu diamalkan, sebagian ulama berpendapat bahwa ilmu yang bermanfaat itu ialah ilmu yang diamalkan, paling utama oleh diri pribadi selanjutnya disebarkan kepada orang lain.

Ada pepatah mengatakan bahwa ilmu itu cahaya, sebagaimana karakteristik cahaya ialah menyinari, tetapi ilmu bisa jadi cahaya yang menyinari jika ilmu itu diamalkan, tidak ada amal dari ilmu itu berarti cahaya tersebut mati atau padam.

Betapa pentingnya ilmu, dan lebih penting pula amalnya, penting juga kita beramal tapi akan berkualitas jika disertai dengan ilmunya.

Banyak beberapa pribahasa dan kata mutiara yang sering kita dengar tentang ilmu dan amal, ialah sebagai berikut :

1. Ilmu tanpa Amal, bagaikan pohon tak berbuah.

2. Ilmu tanpa amal, bagaikan sayur tanpa garam.

3. Ilmu tanpa amal, bagaikan petir tanpa hujan.

Apalagi kalau Ditinjau dari segi tasawuf tepatnya dari kitab sulamuttaufiq, dikatakan bahwa Jika seseorang mempunyai ilmu tapi ia tidak mengamalkan ilmunya maka ilmu tersebut akan melaknat pada orang tersebut, Naudzubillah, semoga kita dijauhkan dari itu.

Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menggugah khusus bagi penulis, penerbit, dan juga pembacanya.

Wallohu'alam

Lutfi Saeful Miladi, M.Pd